GLADIAN KEINSTRUKTURAN (DIANTUR) XIII
RACANA SUNAN KALIJAGA-NYI AGENG SERANG
UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
11
Oktober 2015
Oleh :
Siti Roikatul Janah S.Si
KOMUNIKASI LAPANGAN
PENDAHULUAN
Komunikasi adalah
proses penyampaian suatu maksud, tujuan ataupun berita-berita kepada pihak lain
dan mendapat respon/tanggapan, sehingga kedua belah pihak mencapai pengertian
yang maksimal. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan, tulisan, isyarat/tanda
dan dapat juga menggunakan (misalnya radio). Komunikasi selalu memiliki peranan
penting dalam menentukan keberhasilan sebuah aktivitas atau kegiatan, terlebih
lagi apabila menyangkut suatu operasi darurat untuk penyelamatan jiwa atau
bencana/disaster, maka peran komunikasi sangat dibutuhkan untuk penyampaian
informasi pada pihak-pihak yang berkepentingan.
JENIS KOMUNIKASI LAPANGAN
1. SEMAPHORE
Isyarat ini biasa digunakan untuk hubungan antara kapal dengan kapal atau
antar kapal atau sebaliknya. Semaphore ini tergantung pada cuaca, waktu,
lingkungan, dan jarak. Oleh karena itu, semaphore jarang digunakan oleh tim SAR
yang melakukan pencarian di hutan atau gunung. Semaphore adalah suatu isyarat dalam penyampaian berita dengan
sepasang bendera semaphore. Sepasang bendera tersebut diikatkan pada tongkat
pendek dan dipegang pada masing-masing tangan. Huruf-huruf dan angka-angka
dinyatakan dengan pengaturan oleh posisi sepasang bendera tersebut. Namun,
semenjak munculnya isyarat morse yang lebih praktis dan ditambah dengan
munculnya alat komunikasi elektronik, pemakaian alat semaphore mulai
ditinggalkan. Akhirnya pada masa-masa sekarang semaphore sudah sangat jarang
dipakai lagi.
Kegunaan
Untuk penyampaian berita jarak jauh, sepanjang pemberitaan ini masih bisa masih bisa ditangkap oleh pihak kedua (bisa dilihat dengan mata). Tetapi pada saat ini sudah jarang dan hampir tidak pernah lagi digunakan lagi.Walaupun kadang-kadang berguna pula dalam keadaan-keadaan darurat
Untuk penyampaian berita jarak jauh, sepanjang pemberitaan ini masih bisa masih bisa ditangkap oleh pihak kedua (bisa dilihat dengan mata). Tetapi pada saat ini sudah jarang dan hampir tidak pernah lagi digunakan lagi.Walaupun kadang-kadang berguna pula dalam keadaan-keadaan darurat
Bentuk–bentuk
Isyarat dan ProseduR
Anggka-angka dan huruf
- Huruf A berlaku juga untuk angka 1
- Huruf B berlaku juga untuk angka 2
- Huruf C berlaku juga untuk angka 3
- Huruf D berlaku juga untuk angka 4
- Huruf E berlaku juga untuk angka 5
- Huruf F berlaku juga untuk angka 6
- Huruf G berlaku juga untuk angka 7
- Huruf H berlaku juga untuk angka 8
- Huruf I berlaku juga untuk angka J
- Huruf J berlaku juga untuk angka 0
Isyarat-isyarat lain
- Tanda panggil = UR, UR, --------- beberapa kali
- Tanda selesai = AR, AR ----------- beberapa kali
- Tanda siap menerima = K
- Tanda belum siap menerima, pengirim diminta untuk
menunggu = Q
- Tanda satu kata dimengerti = C
- Tanda minta pemberitaan diulangi = I M I
- Tanda semua berita bisa diterima = R
- Tanda pemisah kata = Bendera kanan diputar searah
jarum jam
- Tanda 1 huruf salah = Tanda salah atau E 8 kali
kemudian keseluruhan kata diulangi
Tanda angka dipakai
tepat sebelum pengirim angka-angka dimulai dan setelah pengiriman angka-angka
selesai diakhiri dengan huruf J


Prosedur penerimaan dan pengiriman
|
Pengirim
|
Penerima
|
|
- Bila siap kirim = K - Bila belum siap kirim = Q - Kirim = I M I bila “kata” tidak terbaca - Jawab dengan R bila semua berita telah bisa diterima - Jawab dengan I M I bila “kata” terakhir minta diulangi |
2. MORSE
Morse adalah suatu bentuk kode-kode atau isyarat-isyarat untuk
berkomunikasi. Bentuk tersebut merupaakn sambungan atau gabungan suatu bentuk
pendek dan panjang yang mewakili semua huruf, angka dan tanda baca. Isyarat
morse diciptakan tahun 1837 oleh Samuel Morse seorang ahli komunikasi
Amerika. Mula-mula hanya dipakai di Amerika, tetapi pada tahun 1851 diterima
untuk digunakan secara Internasional pada suatu konfrensi telekomunukasi.
Secara luas dan populer isyarat ini di pakai pada zaman teknologi telegraf, dipakai
secara luas sebelum zaman teknologi telepon berkembang. Kegunaan utama dari
isyarat ini adalah untuk komunikasi jarak jauh atau untuk komunikasi dimana
komunikasi mulut kemulut tidak bisa dipakai lagi. Seperti di jelaskan didepan isyarat
ini sangat populer pada masa-masa telegraf secara luas terpakai. Tetapi pada
masa-masa sekarangpun isyarat ini masih sangat berguna terutama untuk
keadaan-keadaan darurat [ emergency condition]
Isyarat-isyarat Morse dan Prosedur


Tanda-tanda baca
Titik .-.-.- Garis miring -..-..
Titik dua ---… Kurung buka & tutup -.--.-
Koma --..-- Tanda garis bawah ..--.-
Apostop .-..-- Tanda penghubung -….-
Kode-kode Komunikasi lainnya
- Pemberitahuan kirim berita : N K diulang-ulang = -.-.-
- Pemberitahuan berita selesai : AR diulang-ulang = .-.-.
- Siap menerima : K = -.-
- Pengiriman diminta menunggu : Q = --.-
- Pemisah kata : Tanda ini diletakkan antara 2 kata = -…-
- Tanda salah/suatu huruf [harus diulang keseluruhan kata] : E 8 Kali = ……..
- Isyarat satu kata mengerti : E = .
- Isyarat satu kata minta diulangi : I M I = ..--..
- Isyarat semua berita bisa diterima : R = .-.
Prosedur komunikasi
|
Pengirim
|
Penerima
|
|
- Bila belum siap kirim Q - Bila sudah siap kirim K - Kirim kode E bila kata dimengerti - Kirim I M I bila kata minta diulang - Bila semua dimengerti kirim kode R |
ALAT YANG BIASA DI
GUNAKAN
Ø
Peluit. Peluit ini biasa digunakan bentuk isyarat dinyatakan dengan
suara pendeKkdan suara panjang.
Ø
Cahaya. Yang terbaik adalah cahaya lampu senter yang ditutup dengan
kain merah/jingga supaya tidak menyilaukan mata. Harus dijaga supaya cahaya si
pengirim bisa dilihat dengan jelas oleh si penerima. Tanda dinyatakan
dengan Penyinaran sekejap dan tanda-tanda dengan penyinaran panjang
(lama).
Ø
Asap. usahakan digunakan harus dijaga agar jelas bisa terbaca.
Ø
Alat Telegraph
(Elektronik) Digunakan secara
luas pada waktu alat telegraph masih terpakai. Pernyataan tanda sama dengan
peluit.
3. KOMUNIKASI RADIO
Kita sering melihat banyak anggota Polisi, TNI,
Pemadam, SAR dan instansi lain menggunakan radio dua arah yang lebih dikenal
dengan nama "HT". Masyarakat umum juga saat ini mulai banyak yang
memanfaatkan HT tersebut untuk berbagai kegiatan.
Komunikasi radio adalah cara berkomunikasi yang paling efisien di dalam
komunikasi lapangan. Secara umum radio dapat diartikan sebagai hubungan jarak
jauh dengan menggunakan peralatan elektronik, misalnya pesawat SSB (Single Side
Band), walkie talkie, pesawat CB, dan jenis-jenis pemancar/penerima lainnya.
Kegunaan
Secara umum sangatlah banyak kegunaannya dari komunikasi radio yang pasti
misalnya mengirimkan berita dari tempat satu ke tempat lain secara cepat.
Contohnya :
Ø
Komunikasi radio
yang dilakukan pesawat-pesawat antariksa.
Ø
Komunikasi antar
regu pencari dan pos-pos pada opersai SAR, ekspedisi, penjelajahan, dan
sebagainya.
Ø
Emergency, SOS dan
lainnya.
Macam-Macam Komunikasi radio
Komunikasi radio secara umum dapat
dibagi atas 2 macam, yaitu :
1. Komunikasi searah
Komunikasi searah tidaklah begitu
mutlak diperlukan bagi siswa karena pada komunikasi searah kita hanya dapat
menerima berita saja tanpa dapat mengirim atau mengirim berita saja tanpa dapat
menerima. Misalnya kita mendengarkan radio board-cast atau menjadi operatornya.
2. Komunikasi dua arah
Pengetahuan komunikasi ini sengatlah
penting. Misalnya komunikasi antar regu-regu SAR. Untuk jarak jauh sekali
biasanya digunakan pesawat jenis SSB atau telegraph (kode morse/CW), sedangkan
unutk jarak jauh menengah dan dekat biasanya digunakan pesawat jenis FM.

ETIKA BERKOMUNIKASI
Kode etik atau etika dalam menggunakan radio
komunikasi terdiri dari 3 antara lain :
1. Komunikasi Point to Point
2. Komunikasi melalui Repeater / pancar ulang
3. Penggunaan kata INTERUPSI
1. Komunikasi Point to Point
2. Komunikasi melalui Repeater / pancar ulang
3. Penggunaan kata INTERUPSI
1.
Komunikasi Poin to Point
a)
Memantau dahulu / memonitor pada
frekwensi / kanal yang diinginkan
b)
Wajib menyebutkan 10-28 (callsign)
& 10–20 (posisi / tempat) memancar
c)
Menyebutkan 10-28 dan biasakan
mengucapkan kata ganti pada akhir pembicaraan
d)
Memberikan kesempatan / prioritas
kepada penyampai berita-berita yang penting
e)
Menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar
f)
Mengatur jalur / kanal apabila
muncul pertama kali di kanal / frekwensi
g)
Apabila jalur / kanal sibuk
sementara butuh komunikasi agak panjang dengan seseorang, sebaiknya bergeser
(tidak memonopoli kanal/ frekwensi)
h)
Menggunakan Kode Ten (kode 10)
untuk efisiensi komunikasi
i)
Membiasakan menulis di Log Book,
dicatat dengan siapa berkomunikasi dan kapan / tanggal dan waktu komunikasi
dilakukan
j)
Menggunakan Nama Panggilan Juliet
Zulu, No Daerah dan Suffiknya, contoh JZ12AR
k)
Dilarang menjadi net pengendali
apabila sedang dalam statiun bergerak.
2.
Komunikasi melalui Repeater/pacar ulang
a)
Memonitor dahulu selama 3-5 menit
b)
Memperhatikan siapa yang sedang
berkomunikasi
c)
Memperhatikan apa yang sedang
dikomunikasikan. (penting/tidak)
d)
Masuk pada spasi atau interval
(tidak perlu menggunakan kata break atau contact), dengan menyebutkan Callsign
(10-28) dan apabila ingin berkomunikasi / memanggil seseorang, langsung
memanggil dengan menyebut 10-28 orang yang dipanggil (contoh: JZ12AR memanggil
JZ12DM, maka pada jeda spasi JZ12AR langsung masuk dengan mengatakan: JZ12DM,
JZ12AR 10-25)
e)
Tidak perlu tergesa-gesa,
komunikasikan dengan kata-kata yang jelas dan mudah dimengerti / difahami
f)
Berkomunikasi seperti pada kanal /
frekwensi kerja biasa
g)
Apabila ada hal yang bersifat
darurat / emergency silahkan gunakan interupsi pada spasi / interval.
h)
Jangan memonopoli frekwensi dengan
berkomunikasi hanya dengan satu orang, dan selalu memberikan kesempatan kepada
orang lain yang mau menggunakan pancar ulang
i)
Membiasakan mengucapkan kata ganti
pada akhir pembicaraan.
j)
Memberikan kesempatan kepada
pengguna di lapangan / stasiun bergerak yg menggunakan perangkat dengan
kemampuan terbatas
k)
Mengutamakan / memberikan
kesempatan pada pembawa berita yg bersifat emergency / darurat
l)
Tidak dianjurkan berkomunikasi
melalui repeater dengan menggunakan peralatan penguat mikrofon seperti: Echo,
ALC, dsb - karena audio justru akan menjadi melebar dan tidak nyaman bagi orang
lain yg mendengarkan.
3.
Penggunaan kata Interups
Apabila mau memotong /
menyela pembicaraan disebabkan ada sesuatu informasi yang penting, gunakan pada
saat jeda komunikasi atau spasi, kemudian masuk dengan menyebutkan Callsign.
Monitor/menunggu sampai di sebutkan callsign atau sampai sudah dipersilahkan
menggunakan jalur
KOMUNIKASI KEADAAN DARURAT
a. Tanda dengan Asap atau Api
Adalah cara yang paling sederhana untuk memberitahukan kedudukan dengan api
yang besar dan terang sehingga mudah terlihat pada malam hari atau asap yang
tebal dan menggumpal pada siang hari. Tetapi hindarkan jangan sampai membakar
hutan
b. Cermin Survival
Cermin survival adalah sebuah cermin dua sisi yang berbentuk empat persegi
panjang yang terbuat dari logam yang mempunyai dua lubang, satu ditengah dan
satu dipinggir.
Cara penggunaan :
- Pegang cermin kira-kira 10 cm
didepan wajah.
- Intip objek yang dituju melewati
lubang tengah cermin sehingga sinar yang melewati lubang cermin jatuh
diwajah.
- Usahakan kondisi ini terus
berlangsung dengan tetap mengintip objek yang dituju. Misalkan pesawat
terbang atau kapal laut.
- Pada saat itu objek akan menerima
kilatan/pantulan sinar cermin tersebut. Pada cuaca terang tanda ini dapat
terlihat hingga jarak 15 kilometer. Apabila cermin yang dimaksud tidak
dapat digunakan potongan kaleng bekas makanan seperti sarden atau kornet.
c. Kain
Digunakan untuk memberikan isyarat dari darat ke udara, dapat dibuat dari
kain putih, oranye, atau warna lain yang mencolok, mudah terlihat dan dibentuk sedemikian
rupa sehingga memiliki arti yang telah disepakati bersama.
d. Isyarat Tubuh
Merupakan teknik lain komunikasi dari darat ke udara dengan gerakan-gerakan
tubuh yang mempunyai arti tertentu.
e. Flare
Digunakan khusus untuk operasi penyelamatan di gunung.
JENIS KODE KEADAAN DARURAT
- SOS (diulang-ulang)SOS merupakan singkatan Save Our Soul (Selamatkan jiwa
kami), digunakan untuk memberitahukan suatu keadaan darurat.
- MAY DAYBiasanya istilah ini dipergunakan pada penerbangan,
untuk memberitahukan suatu keadaan darurat/kecelakaan di udara atau di
darat (setelah mendarat) dan segera membutuhkan pertolongan.
- SECURITYKode ini berarti akan dilanjutkan pesan/berita
mengenai keamanan, cuaca, atau bencana alam.
- PAN Kode ini berarti akan dilanjutkan pesan/berita
mengenai keadaan-keadaan darurat.

